JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk menghindari pembobolan transaksi kartu kredit, Bank Indonesia (BI) meminta masyarakat untuk berhati-hati dalam bertransaksi secara online.
"Karena ini sekarang modusnya bergeser ke arah card not present," ucap Deputi Gubernur BI, Ronald Waas, Rabu, (5/6/2013).
Misalnya saja, ketika seseorang berbelanja online, laman website tersebut meminta nomor kartu dan kode pengaman di belakang kartu. Ini tentunya sangat mudah karena nasabah bahkan tak perlu membubuhkan tanda tangan.
Namun, ternyata inilah yang membuat para penjahat bisa mencuri data kartu kredit nasabah. Jadi sewaktu pengguna tersebut mengirim data, identitasnya bisa diambil di tengah transaksi.
Maka dari itu, Ronald meminta nasabah hati-hati dalam berbelanja online. Di sini, perilaku nasabah sangat menentukan keamanan kartu kreditnya sendiri. Nasabah harus sadar betul situs tempatnya berbelanja merupakan laman yang tepercaya.
Ia bilang bahwa nasabah harus mengecek betul apakah laman situs belanja tersebut aman. Situs yang aman ini biasanya masuk ke dalam data Kementerian Komunikasi dan Informasi. "Mereka kan harus dikenal. Jadi bukan semua orang bikin situs lalu jual apa saja," sebut Ronald.
INFO PENTING.....!!!!!
APABILA ANDA MENGALAMI KENDALA DAN BERMASALAH DENGAN PERBANKAN KHUSUSNYA TAGIHAN KARTU KREDIT DAN KTA........
SEGERA HUBUNGI !!!!!!!
-
telp : 0812 3237 8800 / 0857 3311 1988
pin bb 21567e37
Putri (Manager Operasional) telp. 031-91448788 - MEDIASI PRATAMA
Kompleks Ruko Surya Inti Permata Blok F 6-7 lantai 3
Jl. Jemur Andayani Kav 50, Surabaya. Telp / Fax : (031) 849 3040
Tidak ada komentar:
Posting Komentar