Kamis, 18 Oktober 2012

KARTU KREDIT, AWALNYA NIKMAT AKHIRNYA SENGSARA

Berbagai kemudahan yang ditawarkan kepada pemilik kartu kredit banyak membuat orang terlena. Tanpa banyak pikir setiap ada kesempatan menggunakan kartu kredit sebagai alat pembayaran. Ujungnya hutang menumpuk yang harus dibayar menjelang jatuh tempo membuat pemilik kerepotan.
      Penerbit kartu kredit sangat agresif menawarkan kepada masyarakat untuk memiliki kartu kredit yang diterbitkan. Sederet keringanan syarat dan keuntungan menyertai promosi kartu kredit. Mulai bebas iuran tahunan pertama, bunga rendah sampai tidak perlu survey dan disertai asuransi.
       Promosi belanja bekerjasama dengan pemilik merek atau toko juga merangsang masyarakat mempergunakan kartu kredit. Jika seorang memiliki lebih dari 2 kartu sudah hal yang lumrah. Banyak alasan mengapa membuat banyak kartu kredit. Jaga-jaga jika ada kartu yang limitnya terbatas. Ada juga mencoba cara gali lobang tutup lobang. Dimana dana dari satu kredit digunakan untuk menutup tagihan kartu kredit lainnya. Praktisnya memperpanjang masa jatuh tempo.
deretan-kartu-kredit
DERETAN KARTU KREDIT
        Pada awalnya pemilik kartu kredit sangat disiplin dalam penggunaan kartu kredit. Menggesek jika dirasakan sangat perlu. Tetapi berdasarkan pengalaman yang ada, umumnya hal tersebut tidak bertahan lama. Setiap saat penerbit memborbardir pemilik dengan aneka infomasi dan promosi. Telepon dari telemarketing sering mampir ke handphone,sms tiada hentinya masuk. Godaan dari spg di mall merangsang pemilki kartu kredit agar mau berbelanja dengan kartu kredit.
       Disinilah timbul transaksi yang sebenarnya tidak diinginkan. Impuls buying sangat dominant sebagai alasan utama. Perlahan-lahan nikmatnya mempergunakan kartu kredit membawa ke jurang hutang. Dititik inilah kedisiplinan mulai kendor. Lembar demi lembar bukti transaksi tidak lagi menjadi arsip untuk memperhitungkan seberapa jauh sudah memakai dana yang tidak gratis ini.
      Tanpa disadari tanggal jatuh tempo terkadang terlewati . Tentunya ini akan memasuki periode pembayaran termasuk bunga kredit. Penerbit sering juga mengurangi rasa was-was pemilik dengan kebijaksanaan pembayaran minimum dengan cukup 10 % dari dana yang dipakai. Padahal taktik ini menggiring pemilik membayar bunga terhadap dana yang belum terbayar. Jika akumulasi ini tidak disadari akan terus membawa pemilik betul-betul masuk ke dalam jurang hutang.
gambar-kartu-kredit
BERBAGAI JENIS KARTU KREDIT

       Agar tidak semakin dalam masuk permasalahan ini. Pemilik menguraikan permasalahn yang membelit. Mengurangi jumlah kartu yang dimilik salah satu pilihan bijak. Selanjutnya berusahalah membayar tagihan secara maksimal atau penuh jangan minimal agar tidak terbeban bunga. Kemudian mengontrol pola pemakain kartu. Jangan sembarang menggesek kartu apalagi jika hanya oleh karena promosi sesaat. Dengan demikian akan terhindar dari kenimatan yang membawa kesengsaraan pada akhirnya.


INFO PENTING.....!!!!!
APABILA ANDA MENGALAMI KENDALA DAN BERMASALAH DENGAN PERBANKAN KHUSUSNYA TAGIHAN KARTU KREDIT DAN KTA........
SEGERA HUBUNGI !!!!!!!
  1. Andy Kurniawan,SH (Managing Direktur Mediasi Pratama)
    telp : 031-77297000 / 0813 6979 0688 / 0857 3311 1988
    pin bb 21567e37
     Putri (Manager Operasional) telp. 031-91448788 
  2. MEDIASI PRATAMA
    Kompleks Ruko Surya Inti Permata Blok F 6-7 lantai 3
    Jl. Jemur Andayani Kav 50, Surabaya.

    Demikian sekilas info, mudah-mudahan bermanfaat. Salam

AYOOO....Lawan Utang Kartu Kredit..!!!!




Kartu Kredit, hemm saya rasa semua sudah mengerti fungsi kartu ini, bagi sebagian orang  kartu kredit adalah hal yang menakutkan. Begitu mudah nya bank dan instansi keuangan menawarkan fasilitas kartu kredit tanpa dibarengi pengertian tentang kartu kredit untuk masyarakat yang akhirnya mengakibatkan krisis financial Anda.

Yahh..dengan pikiran bisa belanja baru bayar kemudian, maka akhirnya kita lupa daratan, kekhawatiran saya memuncak ketika mengetahui seorang teman namanya Tomy (samaran), mengaku memiliki hutang di kartu kredit sebesar Rp 74 juta. Padahal saya tahu persis kalo gaji Tomy hanya Rp 2 juta/bulan. Otomatis dengan kondisi seperti itu Tomy tidak bisa memenuhi minimum payment sebesar Rp 7,5 juta/bulan. Debt Collector sudah menelpon dan mendatangi rumahnya setiap hari.

Ternyata Tomy tidak sendiri masih ada lagi Bobby (samaran) dengan gaji Rp 5 juta/bulan mempunyai saldo utang Rp 20 juta, utang rumah Rp 550 juta, dan utang keluarga Rp 100 juta. Ada lagi Chintya(samaran) punya utang Rp 55 juta, tetapi tidak ada dana yang tersisa ditabungannya.

Saya yakin masih ada jutaan orang seperti Tomy, Bobby, dan Chintya yang mengalami hal serupa. Mereka seperti memegang bom waktu yang akan meledak dan menyeret negeri ini dalam krisis pinjaman. Mengapa hal ini bisa terjadi ?
Pertama, Negara kita belum dilengkapi sistem kredit yang memadai, belum ada sistem credit scoring yang bisa mengkategorikan antara peminjam sehat dan yang tidak sehat. Sistem Informasi Debitur(SID) yang lebih memadai sehingga bisa diketahui layak/tidak layak.

Kedua, para penerbit kartu kredit bersikap masa bodoh, yang penting persyaratan internal mereka terpenuhi. Seseorang bahkan dapat memperoleh kartu kredit dari 20 penerbit kartu kredit yang berbeda, inilah yang terjadi pada Tomy.

Ketiga, adalah cara memasarkan kartu kredit yang tidak etis. Ke mana saja slogan responsible lending yang harusnya menjadi nyawa bank dan institusi finansial ? Mungkin Anda juga mengalami hal serupa dengan saya. Caranya seperti "Boleh kartu cicilannya, bu. ini bukan kartu kredit, tapi kartu cicilan". "ini bunganya kecil, loh..". "Belanja bulannya juga bisa dicicil, bu!".

Salah siapakah jika terjadi hal seperti diatas..salah sistemnya kah ? Ayo lahh.. Siapa yang menyuruh Anda menandatangani aplikasi kartu kredit itu? Siapa yang menyuruh Anda menggesek kartu kredit? Siapa yang menyuruh Anda tidak menyisihkan gaji dalam tabungan dan investasi?
Jika kondisi keuangan Anda morat-marit karena utang, salahkanlah dirimu sendiri!!! Ayolah,,terima saja kenyataaannya jika Anda punya saldo utang kartu kredit yang tak lunas saat jatuh tempo, artinya Anda tidak pantas menjalani lifestyle Anda seperti sekarang ini, sebab Anda Tidak Mampu jadi jujurlah pada diri sendiri.

Kuncinya hanya itu jujurlah pada dirimu sendiri bahwa Anda belum/tidak mampu menjalani gaya hidup yang seperti sekarang ini,,jadi stop mengunakan kartu kredit dan mulailah negosiasi dengan penerbit untuk menyelesaikannya, kurangi biaya-biaya yang tidak penting seperti belanja di mall atau makan di restoran.. so.. Ayoo.. sama-sama Lawan Utang Kartu Kredit!!!


Kebanyakan orang melakukan hal-hal seperti di bawah ini :  
1. Gesek Tunai
     Melakukan transaksi seakan akan belanja atau beli barang, padahal yang bersangkutan menerima uang tunai. (hal ini dapat dikategorikan transaksi ilegal dan menyalahi aturan bahkan bisa di indikasikan telah ada perbuatan melawan hukum dan penipuan. pihak nasabah maupun pemilik toko bisa di investigasi)
2. Gali lubang tutup lubang
    Gesek kartu kredit untuk membayar tagihan kartu kredit lainnya.(pola sama point 1)
3.Bayar Minimum Payment
   Guna menghindari keterlambatan pembayaran, biasanya nasabah membayar minimum payment sebesar 10 % dari total tagihan. (padahal pola ini justru menambah beban tagihan dibulan berikutnya, jika ini terus dilakukan, sampai kapanpun pinjaman anda tidak akan selesai.apalagi pembayaran tersebut kemudian dimanfaatkan kembali untuk transaksi)
4. Back to Back
   Dalam hal ini pihak nasabah meminta bantuan pihak ke tiga yakni pemilik mesin gesek untuk melunasi tagihannya kemudian di gesek kembali, pihak nasabah hanya membayar biaya administrasi dan charge transaksi sebesar 3 s/d 4 %. (pola ini mirip point 1)

INFO PENTING.....!!!!!
APABILA ANDA MENGALAMI KENDALA DAN BERMASALAH DENGAN PERBANKAN KHUSUSNYA TAGIHAN KARTU KREDIT DAN KTA........
SEGERA HUBUNGI !!!!!!!
  1. Andy Kurniawan,SH (Managing Direktur Mediasi Pratama)
    telp : 031-77297000 / 0813 6979 0688 / 0857 3311 1988
    pin bb 21567e37
     Putri (Manager Operasional) telp. 031-91448788 
  2. MEDIASI PRATAMA
    Kompleks Ruko Surya Inti Permata Blok F 6-7 lantai 3
    Jl. Jemur Andayani Kav 50, Surabaya.

    Demikian sekilas info, mudah-mudahan bermanfaat. Salam

Sabtu, 13 Oktober 2012

Enggak Dosa Punya Kartu Kredit


Beberapa waktu lalu kita dihebohkan  dengan adanya kasus meninggalnya seorang nasabah kartu kredit karena dugaan dianiaya. Di satu sisi kita bisa lihat bahwa ternyata kartu ini bisa membuat petaka bagi pemegang atau pemiliknya. Tapi saat anggota keluarga kita sakit, dan kita tidak memegang uang tunai, ketika kita keluar negeri dan harus membayar sesuatu saat uang tunai kita tidak di tangan maka kartu ini sangat membantu. Dengan gesekan halus, selesailah masalah kita dengan kewajiban pembayaran. Jadi memang kalau mau dilihat masalah kartu ini bias menjadi masalah, tapi bisa juga membantu lo.
Kenapa ia bermasalah?
Sebenarnya beberapa hal yang harus kita ketahui kenapa kartu ini berpotensi menjadi masalah :
1.    Bunga yang tinggi.
Kartu kredit memang mengenakan bunga yang tinggi. Besaran beban yang harus kita tanggung sebesar 3,5% – 4,5% per bulan. Sepertinya enggak besar sih kalau dihitung dari 100 ribu berarti hanya maksimal 4.500 saja. Tapi kalau dihitung tahunan, berarti besarnya adalah 54% per tahun, dan kalau dihitung dari angka 10 juta berarti beban kita 450 ribu per bulan. So angka tadi enggak kecil lagi kan.
2.    Bunga berbunga
Saat ini masih diterapkan pengenaan  bunga berbunga. Artinya jika bunga yang harus kita bayarkan lebih besar dari pembayaran kita, maka sisa beban bunga tadi menjadi beban bunga baru bagi utang kita berikutnya. Jadi jangan heran bila beban kita makin lama makin besar (Syukurlah aturan ini rencananya akan direvisi agar tidak diterapkan bunga berbunga).
3.    Biaya
Walaupun biaya pasti dikenakan di setiap transaksi yang berhubungan dengan perbankan dan produknya, namun di kartu kredit biaya ini cukup banyak dan besar.  Bila kita ingin mengambil tunai, biaya lebih besar dibandingkan pembelanjaan. Bila kita menggunakannya di luar negeri, biaya yang kita tanggung menjadi lebih tinggi lagi dan lebih beragam  karena sering dikenakan biaya selisih kurs dan biaya penggunaan di luar negeri. Biaya, biaya dan biaya lagi.
Dengan beberapa penggambaran di atas saja memang enggak salah dan tidak mengherankan sebagian orang mungkin anti dengan kartu ini. Membayangkan akibat yang bisa ditanggung bila kita menggunakannya cukup menyeramkan. Hanya saja masalahnya apakah kekurangan dan masalah di kartu kredit ini menjadikan kita antipasti terhadap produk ini?
Jangan menyalahkan si alat
Saya selalu mengatakan bahwa produk diciptakan sebagai alat. Jadi harus diketahui bahwa dalam setiap penciptaan memang selalu berusaha dibuat makin sempurna, tapi tetap saja sebagai alat ia memiliki kelemahan yang harus kita waspadai.
Saya selalu mengatakan untuk mengantisipasi kelemahan tadi kita harus memandang kartu kredit dari sisi kelebihannya dan menjadikan kelebihan tadi  sebagai keuntungan yang bias membantu kita mencapai tujuan atau menyelesaikan masalah kita.
Oleh karenanya, agar tetap aman dalam penggunaan kartu ajaib ini, ketahui kelebihannya dan jangan  lupa gunakan dengan bijak.
Kelebihan kartu ajaib ini antara lain :
1.    Kita bisa menggunakan dana bebas selama lebih dari 30 hari.
Bila kita bisa menggunakannya pada saat  yang tepat, yaitu menggunakannya sesudah tagihan dicetak atau tanggal cetak,  maka kita bisa optimal menggunakan pinjaman tadi bahkan  bisa mencapai lebih dari 40 hari tanpa bunga dengan syarat membayarnya penuh saat tagihan datang.
2.    Fasilitas diskon dan potongan harga
Kelebihan lain yang sering ditawarkan adalah potongan harga. Bila kita membutuhkan sebuah barang dan kebetulan dengan menggunakan kartu kredit kita mendapatkan potongan, maka hal tersebut adalah kelebihan yang menjadi keuntungan bagi kita.
3.    Bunga 0%
Pernah mendapatkan tawaran ini? Ini tawaran menggiurkan untuk mendapatkan barang konsumtif karena dengan adanya bunga 0% maka kita membayar barang tadi sesuai dengan nilainya. Sebab dengan adanya bunga 0% berarti nilai uang yang kita bayarkan akan terus menurun searah dengan penurunan nilai asset atau barang tadi.
Namun bagaimanapun juga, kelebihan tadi bila tidak digunakan dengan bijak tetap akan menjadikan masalah di masa datang. Sebab kekurangan seperti yang kita bahas di atas memberikan dampak sangat besar dan berpotensi menimbulkan masalah.
Untuk itu :
1.    Gunakan untuk kebutuhan dan pengeluaran mendesak.
Gunakan kartu kita hanya untuk tujuan yang sifatnya adalah kebutuhan dan sesuatu yang mendesak harus dikeluarkan.
2.    Usahakan untuk lunas
Sebenarnya kartu ini diciptakan sebagai sarana pengganti uang tunai, jadi sebelum menggunakan seharusnya kita punya dana untuk membayarnya  atau minimal yakin akan ada dana yang masuk untuk menyelesaikannya.
3.    Minimal 30 bukan 10
Sekalipun kita diperbolehkan membayar minimal 10%, saran saya jangan gunakan fasilitas ini, tapi minimal bayarlah 30% sehingga utang kita tidak menjadi masalah yang berkepanjangan.
Jadi enggak harus takut dengan kartu kredit ya, dan sadari penggunaan  yang bijak akan membuat kita aman secara keuangan. Satu lagi, punya kartu kredit enggak dosa kok…..

INFO PENTING.....!!!!!

APABILA ANDA MENGALAMI KENDALA DAN BERMASALAH DENGAN PERBANKAN KHUSUSNYA TAGIHAN KARTU KREDIT DAN KTA........

SEGERA HUBUNGI !!!!!!!
  1. Andy Kurniawan,SH (Managing Direktur Mediasi Pratama)
    telp : 031-77297000 / 0813 6979 0688 / 0857 3311 1988
    pin bb 21567e37
     Putri (Manager Operasional) telp. 031-91448788 
  2. MEDIASI PRATAMA
    Kompleks Ruko Surya Inti Permata Blok F 6-7 lantai 3
    Jl. Jemur Andayani Kav 50, Surabaya.

    Demikian sekilas info, mudah-mudahan bermanfaat. Salam