Sabtu, 12 November 2011

HATI-HATI KARTU KREDIT ANDA MUDAH DIPALSUKAN

Hati-Hati kartu Kredit Anda Mudah Dipalsukan

memalsukan kartu kredit
Bagi pemilik kartu kredit, sudah saatnya lebih berhati-hati. Pasalnya, skimmer bisa dipakai untuk mencuri data kartu kredit. Setelah menyalin data berkat bantuan skimmer itu. bisa dibuat kartu kredit palsu.

Inilah yang dipraktikkan oleh Empih Rasita dan Wang Zhen alias Franky. Kedua tersangka pemalsu kartu kredit ini ditangkap aparat Polres Jakarta Barat. Awalnya, saksi Ngoh Inn Seng dan Irwan Tanuwijaya selaku nasabah Citibank mengadukan ada transaksi janggal. Pasalnya, kartu kredit mereka digunakan di negara lain, di Canada. Australia, dan Yunani. Dan hasil penyelidikan, ditemukanlah kedua kartu kredit itu terakhir dipakai di Restoran F di Jalan Hayam Wuruk.

Tamansari, Jakarta Barat. Wang Zhen alias Franky pun ditangkap. 4 Januari lalu setelah mengorek keterangan dari Empih. Empih merupakan kaki tangan Franky yang bekerja di Restoran F tersebut. Sedangkan Wang Zhen alias Franky, warga negara Cina. Ada kemungkinan Franky menetap di Indonesia dengan menggunakan identitas palsu.

Untuk hasil kerjanya. Empih mendapat upah sebesar Rp 30 nbu dan Franky. Ia mengatakan, "Data dari kartu kredit diambil pake skimmer terus dikasih ke Franky." Ia mengakui setiap data yang didiperoleh mendapat upah sebesar Rp 30 ribu. Aksi ini sudah dilakukannya sejak 2009 lalu. Dalam sebulan ia bisa mendapatkan sembilan data dari kartu kredit pelanggan Restoran F. tempat ia bekerja. Upah juga didapatkan Franky sebagai majikan Empih. Untuk setiap kartu kredit gold atau platinum yang berhasil dikopi datanya, ia mendapat Rp 75 ribu. Jaringan internasional

Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat. Suyudi Ano Seto, mengungkapkan ada kemungkinan kasus ini terkait jaringan internasional. "Karena Franky masih menyerahkan data ke pihak lain untuk dibuatkan kartu kredit palsunya."
Dari hasil penangkapan, barang bukti yang disita dua buah mesin skimmer warna hitam. Satu mesin ini dapat menyimpan dua ribu data kartu. "Skimmer yang digunakan bisa dipegang dan tak harus ditempel seperti di ATM," ungkap Suyudi. Oleh

karena itu. pelaku dapat dengan mudah menyalin data pelanggan yang datang membayar dengan kartu kredit. "Bisa saja pelaku membawa kartu kredit pelanggan, menyalin secara sembunyi-sembunyi kemudian diberikan ke kasir seolah tak terjadi apa-apa." ujar Suyudi.

Polisi juga menyita satu buah laptop, uang tunai Rp 200 ribu, dua slip pembayaran Restoran F, dan dua slip transaksi kartu kredit. Untuk mengidentifikasi kartu kredit yang asli dan yang palsu. Dody selaku ahli kartu kredit dari Asosiasi Kartu Kredit lndo-nesia (AKKI) mengatakan, cukup sulit melihat perbedaannya. "Lihat bagian hologram dan nomor kartu kredit apakah sama dengan yang dikeluarkan bank," ungkapnya. e22, ed utomo


di posting oleh: GOMAN (PIN BB 21567E37)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar