Sabtu, 12 November 2011

KARTU KREDIT BERMASALAH BANK ASING MASIH TINGGI

Kartu Kredit Bermasalah Bank Asing Masih Tinggi

Bank Indonesia (BI) mencatat bank-bank asing melakukan write off (hapus buku) besar-besaran terhadap kredit bermasalah di kartu kreditnya selama 2010. Rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) kartu kredit bank asing per 2009 tercatat 20,2% dan setelah write off menjadi 5,5% di akhir 2010.

Pada kuartal I-2011 atau sampai dengan Maret 2011 NPL kartu kredit bank asing berada di posisi 5,7%

"Rasio NPL gross tertinggi per Maret 2011 terdapat pada bank campuran diikuti Kantor Cabang Bank Asing (KCBA). Di Desember 2010 NPL KCBA turun signifikan karena write off," ujar Kepala Biro Hubungan Masyarakat Difi Ahmad Johansyah ketika dikonfirmasi detikFinance di Gedung BI, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Kamis (12/5/2011).

Adapun posisi NPL kartu kredit per Maret 2011 berdasarkan jenis bank yakni bank persero tercatat 2,4%, bank swasta 4,2%, Bank Pembangunan Daerah (BPD) 4,2%, kantor cabang bank asing (KCBA) 5,6%, bank campuran 6,7%. "Secara industri NPL kartu kredit tercatat 4,7%," terangnya.

Bank Mulai Rem Ekspansi Kartu Kredit

Lebih lanjut Difi mengatakan semua kelompok bank mengalami pertumbuhan kartu kredit yang negatif selama Maret 2011. Sejak Januari 2011 sampai Maret 2011 hanya bank Persero yang tumbuh positif.

"Bank asing tetapi masih mendominasi penyaluran kartu kredit," tuturnya.

Selama bulan Maret 2011 nilai transaksi kartu kredit turun Rp 700 miliar menjadi Rp 32,5 triliun.

"Dengan demikian dibandingkan akhir tahun lalu kartu kredit itu turun Rp 900 miliar atau 2,7%. Namun secara year on year masih tumbuh 7,2%," jelasnya.

Difi juga menambahkan pangsa kartu kredit terhadap total kredit juga cenderung turun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar